Jumat, 11 November 2011

teknik menggiring bola

Teknik Menggiring Bola (Dribbling) Sepak Bola

Ditulis dalam Tips dan Trik dalam Olahraga oleh abhecuek pada 5 November 2009
Sepakbola modern dilakukan dengan keterampilan lari dan operan bola dengan gerakan-gerakan yang sederhana disertai dengan kecepatan dan ketepatan. Aktivitas dalam permainan sepakbola tersebut dikenal dengan nama dribbling (menggiring bola). Menggiring bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan kaki mendorong bola agar bergulir terus menerus di atas tanah. Menggiring bola hanya dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan.
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Tujuan menggiring bola antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan.
Menggiring bola (dribbling) memiliki beberapa kegunaan yaitu sebagai berikut :
1. Untuk melewati lawan
2. Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dengan tepat.
3. Untuk menahan bola tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera memberikan operan kepada teman.
Untuk bisa menggiring bola dengan baik harus terlebih dahulu bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik. Dengan kata lain, seorang pemain tidak akan bisa menggiring bola dengan baik apabila belum bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik.
Kelebihan dan Kurangan Teknik Menggiring Bola (Dribbling)
Tidak setiap teknik dasar dalam permainan sepakbola akan selalu berhasil dilakukan dalam setiap pelaksanaan pertandingan. Akan tetapi, teknik-teknik dasar tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal dan tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak terkecuali pada teknik dasar menggiring bola (dribbling).
Berikut ini dapat penulis jelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan teknik menggiring bola (dribbling) :
1. Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian luar yaitu bila menggunakan kaki kanan dapat mengecoh ke sebelah kiri lawan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kanan bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
2. Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian dalam adalah dapat mengecoh lawan ke sebelah kanan lawan apabila menggunakan kaki kanan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kiri bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
3. Kelebihan dribbling menggunakan bagian punggung kaki adalah dapat menggiring bola dengan arah lurus apabila tidak ada lawan yang menghalangi. Sedangkan kelemahannya adalah kurang efektif untuk mengecoh lawan ke sebelah kiri atau sebelah kanan.

Jumat, 04 November 2011

bursa trasfer


etalase
Pemain Klub Lama Klub Baru
Mirko Vucinic AS Roma Juventus
Maarten Stekelenburg Ajax Amsterdam AS Roma
Javier Pastore Palermo Paris Saint Germain
Gael Clichy Arsenal Manchester City
Sergio Aguero Atletico Madrid Manchester City
Bojan Krkic Barcelona AS Roma
Erik Lamela River Plate AS Roma
Gabriel Heinze Marseille AS Roma
Alexander Doni AS Roma Liverpool
Ricardo Alvarez Vales Sarsfield Inter Milan

sejarh sepak bola

Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan -3 sebelum Masehi di Cina.[2] Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil.[2] Permainan serupa juga dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari[3]. Di Italia, permainan menendang dan membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16.[3]
Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari.[2] Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada tahun 1365.[2] Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan untuk memainkan sepak bola.[2] Di tahun 1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di lingkungan universitas dan sekolah.[2] Kelahiran sepak bola modern terjadi di Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika 11 sekolah dan klub berkumpul dan merumuskan aturan baku untuk permainan tersebut.[3] Bersamaan dengan itu, terjadi pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola (soccer).[3] Pada tahun 1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola.[2] Selama tahun 1800-an, olahraga tersebut dibawa oleh pelaut, pedagang, dan tentara Inggris ke berbagai belahan dunia.[2] Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun 1900-an, berbagai kompetisi dimainkan diberbagai negara.[2]

Jumat, 21 Oktober 2011

olahraga

From Wikipedia, the free encyclopedia
Jump to: navigation, search
The Dayak dance in Pekan Olahraga Nasional XVII East Kalimantan 2008 opening ceremony in Palaran Stadium, Samarinda.
The Pekan Olahraga Nasional (acronym: PON, Indonesian language for National Games) is a multi-sport event held every four years in Indonesia. The participants of this event is the athletes from all provinces of Indonesia.

[edit] History

President Sukarno and Vice President Mohammad Hatta at the 1951 PON opening ceremony in Jakarta
The Indonesian Sports Association (ISI) was established in Jakarta in 1938 with the aim of coordinating the existing sports associations including the Football Federation. During the Japanese occupation of Indonesia from 1942 to 1945, sporting activities were coordinated by the Sports Practice Movement. Following the Indonesian Declaration of Independence in 1945, that nation took over the running of its own sport and in January 1946, a conference was held in Surakarta, Central Java , which gave rise to the Indonesian Olympic Committee (KORI), chaired by Sultan Hamengkubuwono IX.
Indonesia was unable to participate in the 1948 Olympic Games because Indonesian independence had not been recognized, and Indonesia was not a member of the International Olympic Committee. At an emergency conference in Solo on 1 May 1948 to discuss Indonesia's failure to compete in the Olympics, it was decided to organized the first National Games, which ran from 8-12 September 1948.
During the first Pekan Olahraga Nasional event, many sporting organizations tested a uniform system which is to be recognized throughout the country as the official scoring method. Until then, no clear rules were evident. In the case of the Aurora Club, Bandung, later to be renamed into Health and Strength organization, a scoring system went into trial for the weightlifting event; in which Carl Sugianto was crowned as the first weightlifting champion of Indonesia.

Jumat, 23 September 2011

bermain

bermain itu bisa membuat orang manjadi senang bahkan bisa menghilangkan setres